Beranda > Akhlak, HIKMAH, Ibu > Yang mengenal Akhlak Islam, akan memeluknya

Yang mengenal Akhlak Islam, akan memeluknya

Februari 17, 2017

Zakaria ibn Ibrahim adalah seorang Nasrani sebagaimana kedua orangtuanya dan seluruh anggota kabilahnya. Akantetapi hati dan nuraninya menyerunya kepada Islam sehingga dia  masuk Islam.

        

          Ketika tiba Musim Haji, dia ikut datang ke Baitul Haram untuk melakukam ibadah Haji. Di sana dia bertemu Imam al-Shodiq as dan berkata kepada Beliau as: “aku dahulu adalah pemeluk agama Nasrani dan kini telah memeluk Islam.”
        Imam Ja’far al-Shodiq as berkata: “apa yang kamu lihat dalam Islam sehingga mendorongmu masuk Islam?”
        Zakaria menjawab: “Allah swt berfirman: “Allah telah memberimu petunjuk”
        Lalu Imam as berdoa: “ya Allah, berilah dia petunjuk.”

         “tanyalah sekehendakmu, wahai anakku.” lanjut Beliau.
          “ayah dan ibuku beserta keluarga rumahku beragama Nasrani. Ibuku buta, dan aku tinggal bersama mereka” kata Zakaria memulai.
“Apakah mereka memakan daging babi?” tanya Imam.
“tidak, bahkan tidak pernah menyentuhnya.”
“tak apa, perhatikanlah Ibumu dan berbaktilah kepadanya. Bila ia telah meninggal, janganlah memberi beban kepada orang lain uruslah sendiri jenazah Ibumu itu. Jangan beritahu siapapun bahwa engkau telah datang kepadaku sehingga engkau menjumpaiku nanti di mina InsyaAllah.”
            Zakaria kembali menghadap Imam Al-Shodiq as di Mina, sementara orang-orang telah berkumpul di sekitarnya, yang satu bertanya dan yang lain mendengarkan.

         Setelah musim Haji berakhir, Zakaria pulang ke Kufah membawa pesan Imam Ja’far al-Shodiq as di dalam hatinya, dan bertekad akan melaksanakannya. Dia mulai bersikap ramah, lemah lembut dan kasih terhadap Ibunya, serta mengabdi kepadanya melebihi hari-hari sebelumnya.
          Suatu ketika Ibunya bertanya: “wahai anakku, kau belum pernah berbuat seperti sekarang ini ketika masih memeluk agama Nasrani. Ini nampak sejak kau meninggalkan agama ini dan memeluk agama Islam.”
             “salah seorang keturunan Nabi kami telah menyuruhku melakukan demikian”  jawab Zakaria.
            “Apakah dia seorang Nabi?”, tanya Ibunya.

            “bukan, dia hanya keturunan Nabi.”

            “dia pasti seorang Nabi, karena wasiat-wasiatnya adalah wasiat-wasiat Para Nabi.” kata Ibunya bersemangat.
            “Ibu, tidak ada Nabi lagi setelah Nabi kami, dia adalah keturunanya.” Zakaria berusaha menjelaskan.
             “hai anakku, Agamamu adalah sebaik-baik Agama, jelaskanlah kepadaku agama itu.” pinta Ibunya.
             Maka Zakaria pun menjelaskan dan mengajarkan agamanya, sehingga akhirnya Ibunya memeluk Islam. Kemduian Ibu itu menunaikan shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’. Dan malam itu setelah menunaikan shalat Isya’, ia mempunyai firasat yang tak enak. Ia memanggil anaknya, Zakaria.

Dan berkata: “hai anakku, ulangi apa yang kau ajarkan kepadaku.”

Zakaria pun mengulangi sehingga Ibunya merasa mantab , dan pada malam itu juga si Ibu meninggal dunia. 

Keesokan harinya jenazah Ibunya dimandikan oleh kaum Muslimin, sedangkan shalat jenazah dan penguburannya dilakukan oleh Zakaria sendiri.

📚Qishash al-Abrar.

Kategori:Akhlak, HIKMAH, Ibu